Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi tidak dapat terhindarkan lagi. Hal ini berawal dari penemuan mesin yang dapat di gerakkan menggunakan tenaga uap. Hal ini terus berlangsung dengan di temukannya listrik, di mana mesin dapat berkerja melebihi produktifitas manusia yang di gerakkan menggunakan energi yang di hasilkan oleh pergerakan elektron dari sebuah pembangkit, dan tidak cukup sampai di situ, revolusi industri terus berlanjut yang di tandai dengan adanya penemuan dan penggunaan sistem robotik di dalam perindustrian yang terintegrasi dengan komputer atau di sebut dengan revolusi industri 3.0. Beberapa dekade belakangan ini perkembangan teknologi komputerisasi sangat pesat, hal ini di tandai dengan banyaknya pabrikan yang menggunakan mesin yang dapat mengambil keputusan sendiri atau sering di sebut Artificial Inteligent ( AI ) dan di padukan dengan berjuta juta data atau sering di sebut dengan ( Big Data ) dan jelas seluruh teknologi tersebut dapat menggantikan peran manusia, fenomena ini kerap di juluki dengan revolusi industri 4.0.

Perkembangan dan dampak dari revolusi industri tersebut terus menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara sedang berkembang, sehingga jelas revolusi industri 4.0 ini dapat menjadi pisau bermata ganda. Selain dapat meningakatkan peluang di berbagai hal, revolusi industri ini juga dapat menjadi momok bagi bangsa indonesia apabila tidak di imbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni, sehingga seluruh aspek negara harus bersiap untuk menghadapi fenomena ini terutama kaum pemuda.


Kaum milenial tidak boleh diam saja dalam menyikapi revolusi industri 4.0 ini, dikarenakan dengan begitu banyak dan melimpahnya sumber daya alam di Indonesia, akan mampu membawa bangsa Indonesia menjadi negara maju apabila dapat di pergunakan dengan baik, dan tidak hanya itu pada 2025 indonesia akan mengalami bonus demografi di mana usia produktif lebih tinggi dari usia non-produktif, maka dari itu kaum pemuda harus mampu menjadi agen perubahan bagi bangsa Indonesia, terutama bagi kita kaum pelajar yang harus memiliki skill, attitude, knowledge, agar kita mampu menghadapi perubahan yang ada saat ini, seiring berkembangnya zaman, skill yang dimiliki tentunya juga harus terus berevolusi agar terus mampu mengikuti zaman.

Setiap orang yang mengeksploitasi dan menggunakan alam demi kepentingan manusia dan makhluk hidup di sekitarnya haruslah memiliki attitude, seperti halnya seorang farmer yang terlibat langsung dalam aktifitas tersebut haruslah mengikuti prosedur yang telah di tentukan, dalam memanfaatkan alam hendaknya para farmer haruslah memperhatikan estetika dan juga keindahan serta memanfaatkan sumber daya alam sesuai dengan kebutuhan.

Kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan merupakan salah satu modal penting bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju, maka dari itu kaum intelektual seperti para farmer yang terdidik haruslah berfikir demi kemajuan bersama, dikarenakan revolusi industri 4.0 sangat menitik beratkan pada penggunaan teknologi komputasi maka dari itu para farmer berintelektual haruslah mampu merubah pola pikir atau mainset para farmer tradisioanal untuk mau menerima dan menerapkan teknologi dengan tidak mengenyampingkan kearifan lokal sehingga budaya masyarakat tetap terjaga.

Pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi memang membutuhkan proses, namun proses tersebut dapat di mulai dengan memberikan sosialisai bagi masyarakat, terutama para farmer tradisional untuk menerapkan teknologi di dalam aktifitas pertanian nya, dengan dalih dapat meningkatkan produktifitas sehingga di harapkan perekonomian masyarakat petani akan meningkat.

Intinya, dari sekian banyak potensi yang di bawa oleh revolusi industri 4.0 ini kita dapat menerapkannya di dalam masyarakat pedesa-an terutama pada sektor pertanian yang di lakukan dengan membudayakan mekanisasi pertanian sehingga akan meningkatkan effisiensi, kualitas, dan produktifitas hasil pertanian yang bermuara kepada meningkatnya taraf perekonomian masyarakat tani di desa.